Apakah tanaman yang cocok sebagai pelindung tanaman kopi? Tumbuhan Kopi (Coffea sp.) adalah tanaman perkebunan yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia. Tanaman kopi yang berjenis robusta idealnya dibudidayakan di dataran rendah sampai menengah. Sedangkan tanaman kopi arabika lebih cocok jika ditanam di dataran tinggi. Mengingat sinar matahari berpengaruh besar terhadap tingkat produktivitas tanaman ini, maka di sekeliling lahan perlu ditanami tumbuhan pelindung.
Manfaat tanaman pelindung bagi tumbuhan kopi sangat nyata dan dapat terlihat jelas. Tanaman kopi yang dibudidayakan di lahan terbuka tanpa pohon pelindung akan tumbuh secara lambat, daun berwarna kekuningan, postur tanaman kerdil, pembentukan bunga lambat, serta tingkat produktivitasnya rendah sekali. Di sisi lain, lahan kopi yang terlalu banyak dipenuhi oleh tanaman pelindung juga tidak bagus bagi pertumbuhan kopi tersebut. Hal ini ditandai dengan warna daunnya menjadi gelap, ukurannya lebih lebar, daun lebih tipis, dan jumlah daun per pohon lebih sedikit sehingga menghambat jalannya proses fotosintesis.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pohon agar layak digunakan sebagai tanaman pelindung. Utamanya yaitu pohon tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, gampang dipelihara, posturnya tinggi, dan bertajuk rindang. Pohon tadi pun sebaiknya dapat menghasilkan daun yang banyak, tahan terhadap pemangkasan, serta daunnya cepat membusuk. Selain itu, pohon pelindung seyogianya mempunyai sistem perakaran yang dalam dengan batang dan cabang yang keras. Biji yang dihasilkannya pun tidak tersebar ke lahan karena bisa menjadi gulma.
Lantas, apa saja tanaman-tanaman yang bisa Anda gunakan sebagai pelindung kopi?
- Lamtoro
Pohon lamtoro paling sering ditanam hanya sebagai pohon pelindung karena nilai ekonomisnya terbilang murah. Khusus untuk lahan kopi, Anda bisa menanam lamtoro yang tidak banyak menghasilkan biji. Misalnya yaitu Leucaena pulverulenta dan lamtoro hibrida klon L2. Anda juga bisa melakukan okulasi menggunakan lamtoro L2 sebagai batang atas dan Leucaena leucocephala sebagai batang bawah karena tahan terhadap penyakit akar putih.
- Gamal
Masyarakat Indonesia juga sudah lama menjadikan tanaman gamal sebagai pohon pelindung, tak terkecuali untuk lahan penanaman kopi, kakao, dan teh. Keunggulan dari tanaman ini terletak pada perakarannya yang merupakan penambat unsur nitrogen yang sangat baik. Selain itu, akarnya bermanfaat pula sebagai pengendali erosi serta gulma khususnya alang-alang. Masyarakat pun kerap memanfaatkan ranting gamal sebagai kayu api.
- Sengon Laut
Para petani saat ini banyak yang menggunakan sengon laut untuk melindungi tanaman-tanaman peliharaannya. Alasannya karena gampang tumbuh, mudah dirawat, serta daunnya pun cepat membusuk. Setelah usianya mencapai beberapa tahun, kayu sengon laut juga dapat dijual dengan harga yang cukup baik. Jenis-jenis tanaman sengon laut yang kami anjurkan sebagai pelindung tanaman kopi yaitu jeungjeng dan Albazia falcate.
- Dadap
Sudah lama petani lokal mengenal dadap sebagai tanaman pelindung untuk lahan budidaya kopi. Tumbuhan ini dipilih lantaran mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat baik dengan perawatan yang gampang sekali. Pohon dapat juga memiliki sistem perakaran yang tidak terlalu panjang dengan percabangan yang teduh. Sayangnya pohon dadap memiliki kebiasaan menggugurkan daunnya di musim kemarau yang akan mengotori lahan. Kayunya pun tidak terlalu kokoh sehingga mudah terserang hama penggerek batang dan jamur upas.
- Suren
Tanaman lain yang juga biasa digunakan sebagai tumbuhan pelindung ialah suren. Bentuk pohonnya yang tinggi dan cenderung lurus membuat suren layak dijadikan sebagai tanaman pelindung karena menutupi seluruh lahan. Sinar matahari dalam jumlah yang cukup masih bisa leluasa masuk ke lahan di antara sela-sela daun tanaman ini. Pohon suren juga memiliki pertumbuhan yang baik dengan kualitas kayu yang bagus pula.
