Nih Dia Proses Pengolahan Kopi secara Kering

Bagaimanakah proses pengolahan kopi secara kering dilaksanakan? Setelah buah kopi dipanen, buah tersebut kemudian diolah sesegera mungkin ke tahap selanjutnya yaitu tahap pengeringan. Jarak waktu maksimal antara proses pemetikan dan proses pengeringan adalah 8 jam. Buah kopi perlu dikeringkan untuk menjaga kestabilan rasa dan aroma yang dimilikinya.

Terdapat dua metode dalam pengeringan biji kopi antara lain metode basah dan metode kering. Metode basah dilakukan dengan memisahkan biji kopi dari daging dan kulitnya terlebih dahulu (pulping) sebelum dikeringkan. Sedangkan pada metode kering, buah kopi dikeringkan secara langsung tanpa melalui tahap pulping sebelumnya.

Pembuatan kopi secara kering mampu menghasilkan bubuk kopi yang memiliki body kuat, terasa floral, fruity, lebih pahit, dan mengandung acidity rendah. Keunggulan utama dari metode ini yaitu pengerjaannya sederhana dan biaya yang dibutuhkannya pun lebih rendah. Akan tetapi, kandungan gula dan protein yang tinggi pada buah kopi bisa menyebabkan bakteri dan jamur berkembang biak dengan cepat apabila selama proses pengeringannya tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.

proses-pengolahan-kopi-kering.jpg

Untuk menghilangkan rasa penasaran Anda, simak langkah-langkah pengolahan kopi dengan metode kering sebagai berikut!

Langkah 1 : Penyortiran Buah Kopi

Buah-buah kopi yang telah dipetik dari kebun perlu dilakukan penyortiran terlebih dahulu untuk memisahkannya berdasarkan tingkat kematangan buah. Sebab jika tidak, pencampuran ini akan mempengaruhi rasa dan aroma akhir yang dihasilkannya. Penyortiran buah kopi juga bertujuan untuk membersihkan dari kotoran dan benda-benda asing seperti daun, kayu, batu, rumput, dan sebagainya.

Langkah 2 : Penjemuran Buah Kopi

Buah kopi yang telah dipilah-pilih kemudian dihamparkan di tempat terbuka yang telah diberikan alas berupa tikar bambu. Proses ini dikerjakan dengan menjemur buah kopi secara langsung (sun-dried process) selama kurang lebih 4 minggu. Parameter yang digunakan ialah tingkat kelembaban kopi, di mana buah kopi yang dianggap sudah kering akan memasuki proses pengolahan selanjutnya. Apabila kondisi cuaca sedang tidak menentu, Anda bisa menggunakan mesin pengering (mechanical drying machine).

Langkah 3 : Pengupasan Kulit Kopi

Buah kopi yang telah mengering akan langsung diproses ke tahapan berikutnya yakni huling. Pada dasarnya, huling adalah proses pengupasan kulit tanduk buah kopi. Proses ini biasanya dilakukan oleh pabrik pengupasan khusus (miling processing station). Jarang sekali petani yang mengerjakannya sendiri karena memakan biaya investasi yang cukup besar. Setelah kulit buahnya dikelupas, biji kopi harus disimpan di dalam karung selama 6-8 minggu untuk menyeragamkan citarasa dan aromanya.

Langkah 4 : Penyortiran Menurut Ukuran

Tahap sortasi biji kopi menurut ukurannya dilaksanakan memakai mesin ayakan. Tujuannya adalah untuk memisahkan biji-biji kopi tersebut sesuai dengan kualitas yang dimilikinya. Para ahli sepakat bahwa biji kopi yang berukuran paling besar mempunyai mutu yang paling baik.

Langkah 5 : Penyortiran Menurut Fisik

Penyortirtan biji kopi dilakukan sekali lagi untuk mengelompokkan biji kopi berdasarkan tingkat kecacatannya (sorting by defect). Kali ini tahap sortasi dilaksanakan secara manual oleh perkerja yang terampil dan teliti. Kopi yang bermutu tinggi adalah kopi yang berwujud sempurna dan tidak memiliki cacat (undefect beans). Sementara itu, biji kopi yang cacat (defect beans) disortir kembali menurut seberapa parah kecacatannya yang terbagi menjadi beberapa grade, di mana grade A merupakan biji kopi yang mempunyai cacat paling sedikit.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Nih Dia Proses Pengolahan Kopi secara Kering